what do you think?

Rabu, 27 Oktober 2010

kerajaan supit urang

Hukum perang sejak awal sejarah kerajaan di Indonesia seakan-akan menetapkan bahwa penduduk sipil atau non militer tidak boleh diganggu pada saat perang atau sesudahnya
dengan artian, runtuhnya suatu kerajaan tidak berarti runtuhnya suatu peradaban
Pada tahun 1520-an di bekas kerajaan Singosari muncul sebuah kerajaan Hindu bernama Supit Urang, besar kemungkinan bahwa kerajaan ini adalah sisa-sisa pendukung Majapahit selain Pasuruan, Panarukan, Blambangan dan Bali
Seperti yang di ketahui bahwa Kerajaan Majapahit berhasil di taklukkan oleh Demak Islam tahun 1518
Supit Urang secara wilayah merupakan kerajaan kecil, wilayahnya meliputi kota Batu, Karuman, Kanjuruhan, dan Singosari jadi hampir seluas kota Malang saat ini. Namun tentu saja ini adalah wilayah bawah tanah atau tidak resmi, karena secara resminya seluruh bekas kerajaan Majapahit adalah sudah menjadi milik Demak
Secara kebudayaan pun Supit Urang belum tercatat memberikan kontribusi apapun
Satu-satunya catatan sejarah yang menunjukkan existensi kerajaan ini adalah berita dari Demak yang menyebutkan bahwa Supit Urang dengan Rangga Permana sebagai Rajanya pernah beberapa kali menyerang Demak, namun akhirnya Demak lah yang menguasai kerajaan ini
Pada masa itu tak kurang dari 12,000 penduduk tinggal di wilayah kerajaan ini (12 ribu penduduk bukan berarti 12 ribu pasukan)
Masa kelahiran Supit Urang dapat dikatakan adalah sebagai penyambung Majapahit
Peperangan besar antara Majapahit melawan Demak pada tahun 1518 yang berakhir dengan kekalahan Majapahit masih menyisakan dampak buruk di bekas wilayahnya. Kondisi ekonomi yang kacau dan kejahatan yang merajalela

Jika saja saat itu Supit Urang menggunakan kekuatannya untuk membenahi masalah-masalah itu dan mau menunggu kesempatan yang baik untuk menyerang Demak, mungkin saja akan sedikit menguntungkan Supit Urang dalam langkah selanjutnya. Dan dalam situasi perang, sesuatu yang sedikit itu kadang membawa kemenangan
Namun sejak awal Rangga Permana telah mendedikasikan kerajaannya untuk merebut kembali kehormatan Majapahit, maka segala daya upaya nya hanya untuk meningkatkan kekuatan pasukannya
Sekitar 3 atau 4 kali penyerangan terhadap Demak Bintoro di lakukan antara tahun 1530-1540an, namun tak satupun yang berhasil. Bahkan pada pertempuran terakhir Rangga Permana turut terbunuh di medan laga
Tak banyak yang dapat diketahui dari kerajaan ini, bahkan tak banyak orang yang tahu bahwa kerajaan terakhir di Malang ini pernah ada
Walaupun dianggap kurang berarti dalam sumbangan sejarah dan kebudayaan (atau belum?), namun Supit Urang bisa dijadikan sebagai kerajaan yang paling gigih memperjuangkan cita-citanya. Sebelum kedatangan bangsa eropa, tak ada satupun kerajaan yang menyerang lawan yang sama sebanyak itu
Dari peristiwa diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya Supit Urang memiliki jumlah pasukan yang cukup besar dan dia juga sanggup mengatasi maslah ekonomi yang ditimbulkan perang Majapahit-Demak sehingga mampu membiayai pasukan dan penyerangan sebanyak itu
Dengan meninggalnya Rangga Permana, maka berakhir juga riwayat kerajaan terakhir ini. Namanya hampir terlupakan dan lokasinya tak lagi diingat oleh orang-orang sesudahnya

Tragis...

1 komentar:

  1. sebenarnya sumbangan yang bagus, sayang tidak disertai referensi yang kuat, dan atau bukti baik fisik maupun non fisi. Mudah-mudahan dapat membangun kembali opini ini.

    BalasHapus